Pages

Ads 468x60px

Labels

Rabu, 28 November 2012

Badai Matahari

Badai matahari (Solar Storm) adalah sebuah gejala alam yang sering terjadi di pusat tata surya. Peristiwa tersebut sering kali ditemui pada Galaksi Bimasakti. Badai ini berawal pada saat matahari mengeluarkan sebuah gelombang elektromaknetik ke luar orbit yang berupa sebuah ledakan (solar flare). Ledakan-ledakan ini memiliki tenaga yang sangat dahsyat bahkan mampu menembus atmosfer bumi.  Badai matahari akan menciptakan radiasi dengan level tinggi yang akan mempengaruhi medan magnet Bumi. Hal tersebut dapat memicu bencana bagi kemanusiaan. Badai Matahari terjadi ketika ada pelepasan seketika energi magnetik yang terbentuk di atmosfer Matahari.
Plasma Matahari yang meningkat suhunya hingga jutaan Kelvin beserta partikel-partikel lainnya berakselerasi mendekati kecepatan cahaya. Total energi yang dihasilkan sebanding dengan jutaan bom hidrogen yang berukuran 100 megaton. Jumlah dan kekuatan badai Matahari tersebut bervariasi. Pada saat Matahari aktif dan memiliki banyak bintik, badai Matahari lebih sering terjadi. Badai Matahari kerap terjadi bersamaan dengan luapan massa korona. Badai Matahari memberikan risiko radiasi yang sangat besar terhadap satelit, pesawat ulang alik, astronot, dan terutama sistem telekomunikasi di Bumi. Badai Matahari yang pertama kali tercatat dalam pustaka astronomi adalah pada tanggal 1 September 1859. Dua peneliti, Richard C. Carrington dan Richard Hodgson yang sedang mengobservasi bintik Matahari melalui teleskop di tempat terpisah, mengamati badai Matahari yang terlihat sebagai cahaya putih besar di sekeliling Matahari. Kejadian ini disebut Carrington Event dan menyebabkan lumpuhnya jaringan telegraf transatlantik antara Amerika dan Eropa. Peristiwa badai matahari telah terjadi berkali-kali dalam sejarah. NASA mencatat setidaknya ada enam peristiwa terburuk badai matahari dalam sejarah.

Minggu, 25 November 2012

Periode Pembentukan Konsep dari Planet Nibiru

Di awali dari tahun 1846
Periode pembentukan konsep dari planet NIBIRU dimulai pada tanggal 30 September 1846, yaitu setelah planet Neptunus ditemukan, seorang ahli matematika dari Perancis yang bernama Le Verrie mengumumkan bahwa masih adanya kemungkinan planet lain di tata surya kita yang belum ditemukan. Ia menggunakan teori mekanika Newton untuk mengukur gangguan orbital pada Neptunus dan menyimpulkan bahwa gangguan ini disebabkan oleh gaya gravitasi dari planet lain.
Jadi astronom kembali berusaha untuk mencari planet lain yang dianggap memiliki pengaruh atas gangguan massa Neptunus. Planet lain yang belum ditemukan itulah yang disebut dengan planet X.

Pada Tahun 1966
Michael D. Coe, seorang peneliti dan penulis mulai mempopulerkan konsep kiamat 21 Desember 2012 yang didasarkan pada perhitungan kalender dari suku Maya.

Pada Tahun 1976
Sebuah buku kontroversi yang berjudul "The twelfth Planet" diluncurkan oleh Zecharia Sitchin. Dalam bukunya, Sitchin menginterpretasikan kembali tulisan Sumeria kuno yang telah berumur 6.000 tahun dengan mengganti nama dewa-dewa Sumeria dengan nama-nama planet hipotetis.

Menurut Sitchin, pada masa sebelum ada planet bumi, ada sebuah planet yang bernama Tiamat yang terletak di antara Mars dan Jupiter. Pada suatu hari orbit Tiamat dimasuki planet raksasa lainnya yang besarnya sekitar 20 kali Jupiter. Planet ini bernama Nibiru. Nibiru sendiri berarti "tempat persimpangan" atau "tempat terjadinya transisi".

Perjumpaan ini menyebabkan Tiamat bertabrakan dengan salah satu bulan Nibiru, sehingga pecahan dari tabrakan ini menyebabkan terbentuknya planet Bumi.

Menurut Sitchin, Nibiru adalah sebuah planet yang dihuni oleh satu ras alien yang bernama Annunaki yang memiliki periode orbit 3.630 tahun mengelilingi matahari. Annunaki yang selamat dari tabrakan itu kemudian datang ke bumi. Lalu ceritanya berkembang. Annunaki konon katanya memodifikasi genetika primata di bumi dengan cara mencampurnya dengan gen mereka sendiri untuk menciptakan homo sapiens (manusia) sebagai budak mereka.

Ketika Annunaki meninggalkan bumi, mereka membiarkan manusia (yang merupakan primata hasil modifikasi genetika) memerintah bumi hingga mereka datang kembali ke bumi.
Para pengikut Sitchin kemudian mengambil konsep dan istilah planet X untuk menggambarkan planet Nibiru. Bagi mereka Planet X yang sedang dicari-cari sesungguhnya adalah Nibiru.

Inilah pertemuan pertama antara konsep Planet X dan Nibiru.

Para pengikut Sitchin kemudian menghubungkan kedatangan kembali Nibiru dengan perhitungan kiamat kalender dari suku Maya. Mereka kemudian menyimpulkan bahwa Planet Nibiru akan masuk ke orbit bumi pada tanggal 21 Desember 2012. Nibiru yang disebut memiliki besar 20 kali Jupiter tersebut dipastikan akan membawa kehancuran bagi planet bumi.

Pada tahun 1980-an
NASA mengumumkan bahwa anomali massa Neptunus ternyata adalah sebuah kesalahan pada data observasi. Setelah data tersebut diperbaiki, maka tidak lagi ditemukan kesalahan orbital. Kemudian wacana tentang Nibiru dan kiamat 2012 mulai tenggelam perlahan-lahan.

Pada tahun 1983
Headline media-media menulis bahwa dua astronom yang bernama Neugebauer dan Houck menemukan sebuah planet yang seukuran Jupiter melanglang buana di antariksa sekitar 2 miliar kilometer dari matahari. Bahkan Orang-orang mulai bertanya-tanya, apakah ini mungkin tanda keberadaan dari sebuah planet Nibiru.
Namun ternyata media salah, tidak lama  kemudian kedua astronom tersebut mengkonfirmasi bahwa temuan mereka menunjukkan adanya sebuah galaksi yaitu Ultra luminous infrared galaxies – ULIRGs ( bukan planet). ULIRGs adalah sebuah tempat dimana bintang-bintang lahir.

Pada tahun 1994
Seorang peneliti dan astrolog bernama John Major Jenkins menerbitkan sebuah buku yang berjudul "Tzolkin : Visionary Perspectives and Calender Studies"
Dalam bukunya ia menafsirkan arti periode-periode dari kalender suku Maya yang telah dipopulerkan sebelumnya oleh Michael D Coe.

Pada tahun 1995
Seorang paranormal yang bernama Nancy Lieder mengklaim bahwa ia diperingatkan oleh suatu ras alien yang tinggal di sebuah planet yang terletak di sistem planet Zeta Reticuli bahwa Nibiru akan menghancurkan bumi pada bulan Mei 2003.

Pada tahun 2003
Ternyata ramalan Nancy Lieder meleset. Pada bulan Mei 2003, Bumi masih dalam keadaan baik-baik saja, kemudian Nancy Lieder mengkoreksi ramalannya menjadi tahun 2012.

Pada tahun 2005
Nasa mengumumkan bahwa pada tanggal 21 Oktober 2003 sebelumnya telah ditemukan sebuah planet baru kesepuluh yang diberi nama Eris. Kemudian Orang-orang mengasosiasikannya sebagai Nibiru.

Pada April 2006
Arti kata Planet didefinisikan ulang. Berdasar pada definisi baru ini, Eris masuk kedalam kategori planet mini bersama Pluto. Lagi pula karakter Eris berbeda jauh dari Nibiru. Periode orbit Eris hanya 556,7 tahun.

Pada tahun 2007 hingga sekarang
Konsep kiamat 2012 kembali dihidupkan oleh beberapa buku populer. Namun kali ini, Nibiru bukan dianggap sebagai penyebab hancurnya bumi di tahun 2012, melainkan badai matahari (Solar Stroms). Nibiru hanya menjadi wacana sampingan saja karena tertutup oleh popularitas badai matahari.